Senin, 24 Maret 2014

PROPOSAL PENELITIAN (TUGAS METODOLOGI PENELITIAN)


BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Era globalisasi perkembangan ekonomi sangat mengalami kemajuan yang pesat dimana masing-masing perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda. Dunia usaha terjadi banyak persaingan yang ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Sehingga pemimpin perusahaan masing-masing berusaha mempertahankan kelangsungan perusahaannya. Salah satu cara dengan pengelolaan seoptimal mungkin sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu persediaan harus dikelola dengan baik.
Hal yang dapat dipertimbangkan bahwa betapa pentingnya menjaga persediaan karena modal yang tertanam pada persediaan sangatlah besar maka persediaan merupakan aktiva lancar terbesar bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang. Posisis persediaanpun  sangat strategis dalam perusahaan tersebut karena merupakan sumber pendapatan. Persediaan sangat rentang terhadap pencurian dan kerusakan, perlu diadakan pengamanan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan pencurian tersebut. Pengendalian intern yang efektif bertujuan menjaga kekayaan perusahaan serta pemberian informasi mengenai persediaan agar lebih terpercaya.

Secara umum perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang membeli barang dari pihak lain kemudian di jual kembali pada pihak lain yang memerlukan atau langsung di jual ke masyarakat umum, biasanya berupa retail atau grosir dan distributor. Sedangkan barang yang siap di jual kembali inilah yang disebut sebagai persediaan. Tanpa persediaan barang dagang perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan penjualan. Penjualanpun akan terpengaruhi pula atas tersedianya barang dagang atau persediaan tersebut. Jika barang tidak tersedia berupa bentuk, jenis, mutu serta jumlah yang di inginkan pelanggan, maka penjualan pun akan ikut mengalamai penurunan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu persediaan sangat perlu dijaga untuk kelangsungan kegiatan perusahaan yang bersangkutan. Baik prosedur penerimaan, pengeluaran, dan pencatatan.
Pimpinan perusahaan wajib mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan baik posisi keuangan maupun persediaan pada perusahaan yang dia pimpin. Hal ini untuk mengetahui sehat tidaknya perusahaan tersebut dan apakah terhindar dari penyelewengan wewenang yang mengarah pada asset perusahaan atau tidak. Langkah yang dilakukan salah satunya membuat suatu system yang terintegrasi mulai dari perencanaan, pencatatan, pelaporan dan pengawasannya. Di dalam organisasi perusahaan, system yang biasa digunakan adalah system akuntansi.
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasikan sedemikian rupa untuk meyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. dalam sistem akuntansi, pengendalian intern membantu mendeteksi dan mencegah berbagai pengaruh lingkungan terhadap system. Seperti pemasukan data persediaan yang tidak benar, kelalaian dalam pencatatan penerimaan barang, barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan semua kemungkinan lainnya yang dapat menyebabkan catatan persediaan tidak sama dengan fisiknya. Salah satu jenis perusahaan yang membutuhkan catatan persediaan adalah perusahaan dagang.
Perusahaan dagang yang bergerak dalam  bidang distribusi barang (distributor) tentunya mempunyai persediaan barang dagang yang siap  dijual, dan jumlah persediaan ini juga tentunya sangat banyak, karena perusahaan distributor berfungsi sebagai penyuplai kepada pihak pengecer .
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. XX”.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, diperoleh rumusan masalah dalam penelitian yaitu apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang dagang pada CV. XX sudah berjalan efektif?

C.      TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang dagangan pada CV. XX sudah berjalan efektif?

D.     MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini diharapkan dapat diambil beberapa manfaat antara lain sebagai berikut:
1.      Bagi Akademis
Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuam khususnya wacana tentang system informasi akuntansi persediaan barang dagangan.
2.      Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam menetapkan keputusan yang berkaitan dengan persediaan barang dagang serta sebagi referensi menetapkan kebijaksanaan dan strategi yang berhubungan dengan persediaan barang dagangan.
3.      Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dijadikan sebuah perbandingan antara teori-teori yang didapat dari bangku kuliah dengan kondisi riil yang ada dalam dunia usaha sehingga dapat menambah pengetahuan

E.      HIPOTESIS

Berdasarkan pada rumusan maslah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diajukan adalah diduga peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang dagangan pada CV. XX belum berjalan efektif.
























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1.      Pengertian System
Definisi system dalam buku yang berjudul Analisi dan Desain  adalah sebagai berikut : “sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”(Hartono,2005:1)
Berdasarkan definisi Jogiyanto (2005:2) menjelaskan bahwa : “sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.      Ciri-ciri System
Untuk membedakan system dan mengenal antara satu system dengan system lainnya, maka dapat dilakukan dengan pendekatan karakteristiknya atau ciri-ciri yang melekat pada suatu system tersebut.
Karakteristik system menurut Susanto (2004:2) adalah dengan adanya tujuan system, batas system, subsistem, hubungan sistem, lingkungan sistem, dan input, porses dan output.
3.      Jenis-jenis System
Menurut Winarno (2006:5-6) selain dari karakteristik, system juga dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok yaitu :
a.       Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungannya yang menerima masukan dari luar dan menghasilkan keluaran juga untuk pihak luar. Sedangkan sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungannya.
b.      Sistem Manual dan Otomatis
Sistem manual adalah sistem yang bekerja berdasarkan campur tangan orang, tanpa di jalankan secara manual sistem tidak akan berjalan. Sedangkan sistem otomatis adalah sistem yang dapat bekerja sendiri secara otomatis, sehingga tidak memerlukan campur tangan manusia.
c.       Sistem Alamiah dan Campur Tangan Manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang sudah disediakan oleh alam, sehingga manusia tidak mampu berbuat banyak untuk mempengaruhi sistem tersebut. Sistem campur tangan manusia adalah merupakan sistem yang dibuat oleh manusia.
d.      Sistem Statis dan Dinamis
Sistem statis adalah sistem yang relative tetap atau tidak berubah, sedangkan sistem dinamis adalah yang selalu berubah menyesuaikan dengan lingkungannya.
4.      Pengertian Informasi
Definisi indormasi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menjelaskan bahwa : “ Informasi adalah data yang telah diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat.” (Krismiaji,2005:15)
5.      Karakteristik Informasi
Informasi memiliki sifat-sifat tertentu yang menjadikan informasi tersebut lebih bernilai dan berguna bagi pemakainya. Informasi tersebut menunjukkan ciri-ciri atau karakteristik yang mempengaruhi kualitas dalam pengambilan keputusan.
Menurut Winarno (2006:17), karakteristik yang baik dan akurat, tepat waktu, lengkap, relevan, terpercaya, terverifikasi, mudah dipahami, dan mudah diperoleh.
Menurut Rommey (2011:17), ada enam karakteristik yang membuat suatu informasi berguna dan memiliki arti bagi pengambilan keputusan, yaitu : relevan, andal, lengkap, tepat waktu, dapat dipahami, dan dapat diverifikasi.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik dari informasi harus memeiliki ciri-ciri  yaitu : dapat dipahami, relevan, tepat waktu, akurat, keandalan, lengkap, dan dapat diperbandingkan sehingga para pengguna informasi dapat memperoleh informasi yang jelas sesuai dengan yang diinginkan.
6.      Pengertian Sistem Informasi
Definisi sistem informasi dalam buku yang berjudul Analisis dan Desain adalah sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”(Hartono, 2005:11)
Sistem informasi dalam organisasi yang kompleks, suatu pengaruh utama dari konsepsi sistem telah mendorong integrasi yang berarti mengkombinasikan/menggabungkan sub sistem-sub sistem yang tadinya terpisah-pisah. Integrasi telah mengakibatkan pengolahan data menjadi lebih efisien dengan menghilangkan duplikasi pencatatan, penyimpanan, pelaporan, dan aktivitas pengolahan lainnya di dalam suatu organisasi.
7.      Pengertian Akuntansi
Definisi akuntansi dalam buku Teori Akuntansi (Sofyan Safri Harahap:2012):
Komite istilah American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan sebagai berikut :
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk penafsiran hasil-hasilnya.
Definisi lain dapat juga dipakai untuk memahami lebih dalam pengertian akuntansi ini. Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), akuntansi diartikan sebagai berikut :
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternative dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.
Menurut Kieso, et al. (2010) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem dengan input data/informasi dan output berupa informasi dan laporan keuangan yang bermanfaat bagi pengguna internal maupun eksternal entitas. Sebagai sistem, akuntansi terdiri atas input yaitu transaksi, proses yaitu kegiatan untuk merangkum transaksi, dan output berupa laporan keuangan.
Berdasarkan pengertian diatas, pengertian akuntansi terdiri dari empat hal penting, adalah sebagai berikut:
a.       Input (masukan) akuntansi adalah transaksi yaitu peristiwa bisnis yang bersifat keuangan. Suatu transaksi dapat dicatat dan dibukukan ketika ada bukti yang menyertainya.
b.      Proses merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian merupakan transaksi, penctatan transaksi, penggolongan transaksi, dan pengikhtisaran transaksi menjadi laporan keuangan.
c.       Output (keluaran) akuntansi adalah informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari proses akuntansi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
8.      Pengerian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi formal. Sistem ini mengandung semua karakteristik, sistem informasi akuntansi suatu perusahaan tertentu mempunyai cakupan yang menyeluruh. Sistem ini meluas ke seluruh kegiatan perusahaan dan menyediakan informasi bagi semua pengguna di perusahaan.

B.     SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

1.      Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Komponen sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004:82), yaitu terdiri dari Hardware, Software, Brainware, Prosedur, Database, Jaringan Komunikasi
Menurut Mardi (2011:6) dalam kegiatan Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari beberapa unsure penting yaitu :
a.       Pelaku (orang) yang bertindak sebagai operator sistem atau orang yang mengendalikan dan melaksanakan beberapa fungsi.
b.      Prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang dalam kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang bisnis perusahaan.
c.       Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengolah data perusahaan.
2.      Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Susanto (2004:9) ada beberapa peranan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu:
a.       Mendukung aktivitas dan proses pengambilan keputusan perusahaan.
b.      Membantu mengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawab kepada pihak eksternal.
c.       Mengumpulkan data dan memasukkan data transaksi ke dalam sistem informasi akuntansi lalu mengelola data tersebut.
d.      Memberi pemakai atau pengambil keputusan (manajemen) informasi yang mereka perlukan.
e.       Mengontrol semua proses yang terjadi dan menyimpan data untuk tujuan di masa yang akan datang.
3.      Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mardi (2011:4), ruang lingkup sistem informasi akuntansi dapat dijelaskan dari manfaat/tujuan dari sistem informasi akuntansi. Ada tiga tujuan sistem informasi akuntansi yaitu :
a.       Guna memenuhi suatu kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang dan juga keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak tertentu.
b.      Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen.
c.       Sistem informasi deperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan karena menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas sehingga mereka dapat lebih produktif.

C.      SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA FUNGSI PERSEDIAAN

Sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang adalah sebuah sistem yang memproses data transaksi dan kegiatan yang terdiri dari data persediaan barang dagang yang ada pada gudang yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dikaitkan dengan pencatatan persediaan dan penilaiannya, baik itu dalam proses penerimaan barang atau pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
1.      Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah sebagai berikut :
a.       Panitia Perhitungan Fisik
b.      Fungsi Akuntansi
c.       Fungsi Gudang
2.      Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakann dalam sistem akntansi persediaan dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
a.       Kartu Gudang
b.      Kartu Persediaan
c.       Jurnal Umum
3.      Prosedur Akuntansi Persediaan
a.       Prosedur perhitungan fisik persediaan.
Seorang auditor biasanyan menggunakan perhitungan acak sekedar untuk menguji. Tetapi akuntan dalam perusahaan harus menggunakan full-count, hitung satu persatu tanpa ada yang terlewatkan
b.      Prosedur langkah-langkah persiapan
Langkah-langkah pelaksanaan perhitungan fisik dibagi menjadi 3 fase yaitu:
1.      Persiapan tahap I
2.      Persiapan tahap II
3.      Perhitungan fisik

D.     STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN

1.      Pengertian Persediaan
Persediaan barang dagang adalah elemen yang sangat penting dalam penetuan harga pokok penjualan pada perusahaan dagang eceran maupun perusahaan dagang partai besar.
2.      Pengertian Sistem pengendalian Intern
Menurut Susanto (2000:4), pengendalian intern adalah meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi manajemen lainnya.
3.      Komponen Pengendalian Intern
Komponen pokok sistem pengendalian intern adalah:
a.       Lingkungan Pengendalian
b.      Aktivitas Pengendalian
c.       Penilaian Risiko
d.      Informasi dan Komunikasi
e.       pemantauan
4.      Metode Persediaan
a.       Sistem Periodik
Dalam pencatatan sistem fisik, nilai persediaan barang akhir periode dketahui setelah kuantitas barang yang tersedia dihitung secara fisik kemudian dikalikan dengan harga satuan.
b.      Sistem Perpetual
Dalam sistem perpectual ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi, jadi penilaian persediaan ini bukan mencari persediaan akhir.
5.      Metode Penilaian Persediaan
a.       FIFO
b.      LIFO
c.       Rata-rata (Evarage)
6.      Pengendalian Internal Atas Persediaan
Dua tujuan dari pengendalian internal persediaan adalah mengamankan persediaan dan melaporkan secara tepat dalam laporan keuangan. Pengendalian internal ini bersifat:
a.       Pengendalian yang bersifat preventif yaitu dirancang untuk mencegah kesalahan atau kekeliruan pencatatan.
b.      Pengendalian yang bersifat detektif yaitu itujukan untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang telah terjadi.

E.      KERANGKA PIKIR

Berikut ini akan dikemukakan kerangka pikir yang dapat dilihat melalui gambar di bawah ini :

CV.XX
 


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



PERSEDIAAN BARANG DAGANG



REKOMENDASI


BAB III
METODE PENELITIAN

A.     TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada CV. XX berlokasi Kantor : Jl. XX , Gudang : Jl. XX. Lama penelitian kurang lebih satu minggu yaitu 16 maret samapi 24 maret 2014.

B.     JENIS DAN SUMBER DATA

1.      Jenis Data
a.       Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara.
b.      Data Kuantitatif yaitu data berupa angka-angka yang dapat dihitung.
2.      Sumber Data
a.       Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari CV. Usaha Makmur Bersama.
b.      Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan atau berbagai sumber yang berkaitan dengan permasalahan.

C.      METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      Penilaian Kepustakaan data sekunder yang menjadi landasan teori guna mendukung data-data yang diperoleh selama penelitian. Data berseumber dari buku dan referensi lainnya.
2.      Penilaian Lapangan
Penilaian ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu dengan melaksanakan penelitian langsung ke objek penelitian untuk memperoleh data melalui : observasi, wawancara, dan dokumentasi.

D.     POPULASI DAN SAMPEL

Untuk populasi yang digunakan sesuai dengan jumlah karyawan yang ada di CV. XX, dimana jumlah karyawan yang ada sebanyak 50 orang dan sampel yang akan digunakan dapat diketahui dengan menggunakan rumus penentuan jumlah sampel.
Menurut Ridwan (2005:65), untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :
N = sampel, N = populasi, d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
Misalnya, jumlah populasi adalah 50, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 50 / 50 (0,05)₂ + 1 = 44,4 dibulatkan 44. Jadi jumlah sampel yang digunakan sebanyak 44 orang
Karakteristik responden meliputi karakteristik berdasarkan jenis kelamin, umur, lama kerja, dan tingkat pendidikan. Adapun karakteristiknya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
Jenis kelamin
Nilai
%
1
2
Pria
Wanita
21
23
48%
52%
JUMLAH
44
100
Frekuensi mengenai jenis kelamin memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang menjadi responden wanita sebesar 52%, sedangkan responden laki-laki sebesar 48%.
Table 2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
No
Umur
Nilai
%
1
19 - 22 tahun
6
13,6
2
23 - 26 tahun
10
22,7
3
27 - 30 tahun
16
36,4
4
31 – 34 tahun
8
18,2
5
35 – 38 tahun
3
6,8
6
39 – 42 tahun
0
0
7
43 – 46 tahun
0
0
8
47 – 52 tahun
1
2,3
JUMLAH
44
100
Frekuensi mengenai umur memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang menjadi responden umur 27 – 30 tahun sebesar 36,4%, sedangkan responden umur 47 – 56 tahun sebesar 2,3%.
Table 3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja
No
Lama Kerja
Nilai
%
1
1 – 2 tahun
12
27, 3
2
3 – 4 tahun
16
36,3
3
5 – 6 tahun
10
22,7
4
7 – 8 tahun
5
11,4
5
9 – 10 tahun
1
2,3
JUMLAH
44
100
Frekuensi mengenai lama kerja memperlihatkan bahwa sebagaian besar karyawan yang menjadi responden lama kerja 3 – 4 tahun sebesar 36,3% sedangkan responden lama kerja 9 - 10 tahun sebesar 2,3%.
Table 4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No
Pendidikan
Nilai
%
1
S1
11
25
2
SMU
13
29,5
3
SMP
20
45,5
JUMLAH
44
100
Frekuensi mengenai pendidikan memperlihatkan bahwa sebagaian besar karyawan yang menjadi responden pendidikan SMU sebesar 29,5% sedangkan responden dengan pendidikan S1 sebesar 25%.

E.      METODE ANALISIS

Untuk menganalisis data yang diperoleh, metode yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah analisis deskripsi yaitu analisis yang membandingkan dengan jelas mengenai objek penelitian sistem informasi yang diterapkan perusahaan dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi.
Analsis deskripsi kualitatif dipergunakan untuk mengevaluasi kesesuaian antara proses pelaksanaan dengan hasil sistem informasi akuntansi, hasil dengan sistem yang digunakan.
Menurut Sugiono (2009:94) untuk memudahkan penelitian dan jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pertanyaan responden terhadap implementasi kebijakan sistem informasi akuntansi persediaan maka dapat dibuat kriteria skala likert sebagai berikut :
Table 5 : Skala Likert
Jawaban
Skala Nilai
Sangat Baik
5
Baik
4
Kurang Baik
3
Tidak Baik
2
Sangat Tidak Baik
1
Sumber : Sugiono (2009:94)

F.      SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi proposal ini, maka peneliti sajikan rencana uraian dari sistematika penulisan :
·        BAB I Pendahuluan
Pendahuluan penelitian sajikan pada bagian pertama di uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
·        BAB II Tinjauan Pustaka
Bab kedua tinjauan pustaka berisikan konsep dasar sistem informasi akuntansi, SIA pada fungsi persediaan, struktur pengendalian intern persediaan.
·        BAB III
Bab ketiga metode penelitian yang berisikan daerah dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel.



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar